Museum di Magelang, salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki julukan “Kota Sejuta Bunga”, tidak hanya menyembunyikan panorama alam, namun juga mengabadikan jejak-jejak historis melalui museum-museum. Mereka berdiri kokoh membawa memori para pendahulu. Bukankah kita akan senantiasa tinggal berdampingan dengan hari kemarin dan hari ini?
Rekomendasi 5 Museum di Magelang
Museum dapat menjadi ruang untuk belajar tidak hanya untuk anak-anak sekolah, namun juga para remaja hingga dewasa. Mengunjungi museum dapat dijadikan pilihan untuk berlibur dengan bonus belajar. Kalian dapat memercayakan akomodasi perjalanan menuju museum pada Nagantour. Ia menyediakan penyewaan bus, mobil, atau elf yang telah mendapatkan surat perizinan dari Kementrian Perhubungan.
1. Museum Oei Hang Djien (OHD)
Museum di Magelang yang pertama ada Museum OHD terletak di Jl. Jenggolo 14 Magelang. Museum OHD merupakan museum pribadi Oei Hang Djien, kolektor lukisan. Beliau lahir di Magelang 5 April 1939. OHD menyelesaikan studi kodekteran tahun 1964 dan studi spesialisasinya tahun 1988 di Holland.
Koleksi OHD dikumpulkan mulai tahun 1970an. OHD membangun museum pada tahun 1997 untuk menyimpan seluruh koleksinya. Museum OHD memiliki lebih dari 2000 karya seni anak bangsa. Koleksinya sangat beragam: Lukisan, pahatan, seni instalasi, patung, dan new media art. Karya-karya seni tersebut lahir dari seniman besar, seperti Affandi, S.Sudjojono, Hendra Gunawan, Widayat, dan Soedibio. Meskipun demikian, tidak hanya memberi ruang pada seniman besar, OHD juga memberikan ruang kreativitas bagi seniman baru.
Di museum OHD, karya seni dibuat tidak hanya berbahan baku, namun juga terbuat dari bahan bekas. Tahun 2012, museum OHD dinobatkan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai Gudang Tembakau yang Menjadi Museum dengan koleksi Lukisan Indonesia Terlengkap Mewakili Setiap Periode.
Kalian dapat mengunjungi museum pada jam 10.00 – 17,00 WIB kecuali hari selesa, museum OHD diliburkan. Pengunjung dewasa dikenakan tarif Rp.100.000 – 50.000, sedangkan pelajar dikenakan tarif Rp.50.000 – 25.000. Anak-anak di bawah umur 6 tahun dan pengunjung yang memiliki member tidak dikenakan tarif.
2. Museum Bumiputera 1912
Siapa yang sering melihat gedung tinggi dengan tulisan Bumiputera? Faktanya museum di Magelang satu ini menyimpan sejarah asuransi Indonesia di Museum Bumiputera 1912. Ia berada di Jl. Ahmad Yani 21 Magelang. Salah satu asuransi yang didirikan sebelum Indonesia Merdeka adalah Bumi Putera. AJB Bumiputera 1912 didirikan pada 12 Februari 1912 di Magelang oleh perkumpulan guru Hindia Belanda (PGHB), yakni Mas Ngabehi Dwidjosewojo, MKH Soebroto, dan M Adimidjojo.
Museum Bumiputera 1912 menyimpan sejarah perjalanan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) 1912. Ia memiliki koleksi dokumen lama sejak 1912, foto-foto legendaris, uang kertas 1940an – 1960an, dan peralatan kantor sederhana seperti mesin ketik kuno tahun 1930an, mesin cetak kwitansi, timbangan, koleksi buku, majalah, dan catatan laporan keuangan. Pengunjung dapat mendatangi Museum Bumiputera 1912 pada pukul 08.00 – 16.30 kecuali hari minggu. Kalian dapat mengunjungi museum tanpa dipungut biaya masuk.
3. Museum Karmawibhangga
Museum Karmawibhangga (Museum Borobudur) merupakan museum arkeologi yang terletak di dalam Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang. Museum Borobudur menampilkan gambar relief Karmawibhangga yang terukir tersembunyi pada kaki Borobudur; beberapa blok batu Borobudur yang sudah terlepas; dan artefak arkeologi di sekitar Borobudur yang berasal dari situs-situs purbakala di Jawa Tengah. Pada sisi barat museum, terdapat Museum Samudra Raksa yang menampilkan Kapal Borobudur. Tarif masuk kedua museum tersebut sudah diikutsertakan pada tiket masuk Candi Borobudur.
4. Museum Haji Hidayat
Museum Haji Widayat dibangun pada tahun 1991 dan diresmikan tanggal 30 April 1994 oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro. Museum tersebut merupakan wujud dari sebuah impian, obsesi, dan prestasi pelukis Haji Hidayat. Ia terobsesi dan bermimpi untuk merawat dan mengabadikan karya-karya pelukis muda, khususnya mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia. Ia terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 32, Sawitan, Mungkid, Magelang.
Museum Haji Widayat terdiri dari 3 bangunan utama, yakni Museum H. Widayat, Galeri Hj. Soewarni sekaligus Art Shop Hj. Soemini, dan area taman yang digunakan untuk meletakkan karya seni outdoor. Ia memiliki koleksi berupa lukisan, patung, dan keramik. Sedangkan, koleksi unggulan museum seperti Raja Sulaeman & Binatang-binatang, Kapal Nabi Nuh Mendarat, Ratu Rimba, dan Tawaf di Masjidil Haram. Museum H. Hidayat dapat dikunjungi pada hari selasa hingga minggu, jam 08.00-16.00. Pengunjung lokal akan dikenakan tarif Rp.30.000, sedangkan pengunjung asing Rp.100.000.
5. Museum BPK RI
Museum di Magelang yang terakhir ada Museum BPK RI berada di kompleks Gedung Bakorwil Magelang. Dulunya, ia merupakan gedung pertama kantor BPK. Museum ini telah direnovasi dan didesign lebih modern dengan piranti teknologi. Pemilihan design yang cenderung modern disebabkan oleh ide untuk menciptakan nuansa museum yang tidak menyeramkan. Dengan begitu, BPK dapat disukai dan diperkenalkan lebih dekat pada masyarakat.
Koleksi Museum BPK RI menghubungkan sejarah BPK di masa lalu, masa kini, dan (ruang kemungkinan) BPK di masa depan. Sapto Amal Damandari, wakil ketua BPK RI, mendedikasikan museum BPK RI sebagai pusat penelitian dan wisata edukatif di Jawa Tengah, Magelang. Terdapat beragam permainan dan Kids Museum untuk meningkatkan perkembangan anak-anak. Pengunjung tiadak akan dikenakan biaya untuk mengunjungi Museum BPK RI.
Itu dia informasi seputar 5 Museum Magelang, kamu dapat liburan ke Magelang bersama rombongan atau bersama keluarga dengan sewa bus murah Jogja dari Nagantour. Beragam penawaran menarik dari kami yang bisa kamu pilih sesuai budget. Cek info detailnya di sini!
Leave A Comment