Pernah dengar tentang Desa Wisata Penglipuran Bali? Desa yang satu ini bukan hanya indah, tapi juga punya segudang fakta menarik yang bikin kamu wajib banget ke sana. Mau tahu apa aja? Yuk, simak artikel ini sampai habis!

Desa Wisata Penglipuran menjadi destinasi wajib bagi siapa saja yang ingin merasakan suasana desa Bali yang otentik dan bebas polusi. Dalam artikel ini, kita akan bahas fakta-fakta menarik tentang Desa Wisata Penglipuran, HTM terkini, serta tips liburan agar pengalamanmu di sana makin asyik.

Sekilas Sejarah Desa Wisata Penglipuran Bali 

Sebelum kita bahas lebih lanjut, Sahabat Nagan, ada baiknya kita kenalan dulu dengan sejarah Desa Wisata Penglipuran. Desa ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Bangli, sekitar 700 tahun yang lalu. Nama Penglipuran berasal dari kata pengeling yang berarti pengingat, dan pura yang berarti tempat atau tanah leluhur.

Pendiri desa ini adalah para leluhur dari Desa Bayung Gede, Kintamani, yang pada awalnya tinggal di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Penglipuran. Hingga saat ini, tata ruang dan konsep desa ini masih mengikuti tradisi leluhur yang kuat, membuatnya menjadi salah satu desa yang unik dan menarik untuk dikunjungi.

5 Fakta Menarik Wisata Desa Penglipuran 

Desa Wisata Penglipuran Bali

(Desa Wisata Penglipuran Bali/Google Maps)

Di bagian ini, kita akan bahas lebih dalam tentang lima fakta menarik Desa Wisata Penglipuran yang membuat desa ini begitu spesial dan wajib masuk dalam daftar destinasi wisata kamu saat berkunjung ke Bali.

1. Desa Terbersih di Dunia

Sahabat Nagan, Desa Wisata Penglipuran mendapat predikat sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Bahkan, sering dibandingkan dengan desa-desa terkenal lainnya seperti Giethoorn di Belanda atau Shirakawa-go di Jepang.

Kebersihan ini bukan hanya soal estetik, tetapi mencerminkan komitmen kuat masyarakat desa dalam menjaga lingkungan dan tradisi leluhur mereka. Setiap pagi, penduduk desa dengan penuh kesadaran membersihkan lingkungan mereka tanpa perlu dikomando.

2. Kearifan Lokal yang Dijaga Ketat

Desa ini tetap mempertahankan kearifan lokal dengan tata ruang yang mengikuti konsep Tri Mandala, sebuah filosofi Bali yang membagi ruang menjadi tiga bagian: Utama Mandala (zona suci), Madya Mandala (zona tengah/pemukiman), dan Nista Mandala (zona khusus).

Desa Wisata Penglipuran dengan ketat menjaga tata ruang ini sehingga tetap sesuai dengan nilai-nilai adat yang diwariskan turun-temurun. Bukan hanya itu, desa ini juga menerapkan sanksi sosial bagi mereka yang melanggar aturan adat.

3. Hutan Bambu yang Menyejukkan

Sahabat Nagan, ada yang unik di desa ini yaitu hutan bambu yang sangat luas, mencakup sekitar 45 hektar atau sekitar 40% dari total luas desa. Hutan bambu ini tidak hanya menjadi paru-paru desa tetapi juga menjadi tempat yang sangat fotogenik dan sering dijadikan lokasi foto ala Jepang.

Di sini, kamu bisa menikmati ketenangan dan kesejukan di bawah rindangnya pohon bambu yang seakan memeluk desa ini dengan damai. Tidak heran kalau hutan bambu ini sering disebut sebagai “pelindung” desa oleh penduduk setempat.

4. Bangunan Tradisional yang Otentik

Setiap sudut desa ini menyimpan keunikan, terutama dari arsitektur rumah-rumah penduduknya. Rumah-rumah di Desa Wisata Penglipuran dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Bali yang sangat khas, mulai dari gerbang rumah hingga tata letak ruang dalamnya.

Yang menarik, hampir semua rumah di desa ini memiliki desain yang seragam, menciptakan pemandangan desa yang sangat harmonis dan estetis. Sahabat Nagan, jangan lewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen di depan rumah-rumah ini yang tentunya sangat Instagramable.

5. Pengalaman Menginap yang Berkesan

Ingin merasakan tinggal di desa yang tenang dan jauh dari kebisingan kota? Desa Wisata Penglipuran menawarkan pengalaman menginap yang tak terlupakan di homestay-homestay milik penduduk lokal.

Menginap di sini memberikan kamu kesempatan untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali yang masih sangat memegang teguh tradisi dan kearifan lokal. Setiap homestay menawarkan suasana yang sejuk dan nyaman, dengan pemandangan alam sekitar yang menenangkan.

Jam Buka dan Harga Tiket Desa Wisata Penglipuran

Desa ini buka setiap hari, tapi jam operasionalnya beda-beda nih tergantung harinya. Supaya nggak salah waktu, cek tabel berikut ini:

HariJam
Rabu – Jumat06.30 – 18.30 WITA
Sabtu – Selasa08.00 – 18.30 WITA

Untuk harga tiket masuk, Desa Wisata Penglipuran punya tarif yang beda antara wisatawan lokal dan asing. Wisatawan lokal dikenakan Rp25.000 untuk dewasa dan Rp15.000 untuk anak-anak. Sementara itu, untuk wisatawan asing, HTM-nya adalah Rp50.000 untuk dewasa dan Rp30.000 untuk anak-anak. Berikut detailnya:

KategoriDewasaAnak anak
Wisatawan LokalRp25.000Rp15.000
Wisatawan AsingRp50.000Rp30.000

Harga tiket ini bisa berubah sewaktu-waktu, jadi selalu cek informasi terbaru sebelum berangkat ya.

Tips Liburan Keluarga di Desa Wisata Penglipuran 

desa wisata penglipuran

desa wisata panglipuran

Liburan ke Desa Wisata Penglipuran bareng keluarga pastinya seru banget. Supaya liburan kamu makin asyik, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

  1. Datanglah Pagi Hari
    Desa ini biasanya ramai dikunjungi wisatawan, jadi datang lebih pagi bisa memberikan kamu kesempatan untuk menikmati suasana desa yang lebih tenang.
  2. Siapkan Kamera
    Banyak spot foto menarik di sini, jadi jangan lupa bawa kamera atau smartphone dengan baterai penuh!
  3. Kenakan Pakaian yang Nyaman
    Mengingat kamu akan banyak berjalan kaki, kenakan pakaian dan sepatu yang nyaman.
  4. Hormati Adat dan Budaya Setempat
    Selalu ikuti aturan dan hormati adat istiadat setempat selama berada di Desa Penglipuran.

Rute Lokasi Desa Wisata Penglipuran 

Nggak perlu khawatir soal cara menuju Desa Wisata Penglipuran, karena aksesnya gampang banget! Desa ini terletak di Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali (Cek Google Maps). Kalau kamu berangkat dari Alun-Alun Kota Bangli, cuma butuh sekitar 13 menit aja kok buat sampai ke sini. 

Dari Alun-Alun Kota Bangli, kamu bisa ambil arah utara di Jl. Brigjen Ngurah Rai menuju Jl. Lettu Kanten. Setelah itu, belok kanan ke Jl. Lettu Kanten, lanjut belok kiri ke Jl. Merdeka. Di bundaran, lurus aja terus ke Jl. Nusantara. Nah, dari sini tinggal belok kiri ke Jl. Penglipuran dan ikuti jalan sampai kamu lihat Desa Wisata Penglipuran di sebelah kanan jalan.

Dengan semua fakta menarik yang telah kita bahas, nggak heran kalau Desa Wisata Penglipuran menjadi salah satu tempat wisata paling hits di Bali. Jadi, Sahabat Nagan, sudah siap untuk berlibur ke sana?

Nah, buat kamu yang mau liburan ke Desa Wisata Penglipuran atau tempat wisata lain di Bali, Nagantour siap menemani perjalananmu. Nagantour menyediakan layanan rental mobil Bali dengan durasi sewa yang fleksibel, mulai dari 6 jam, 8 jam, half day, full day, hingga mingguan. Jadi, kamu bisa atur sesuai kebutuhanmu.

Bagi yang ingin wisata rombongan, Nagantour juga menyediakan layanan rental bus Bali dengan pilihan armada lengkap mulai dari elf, hiace, minibus, medium bus, big bus, hingga jetbus SHD. Kamu bisa pilih bus yang sesuai dengan keinginanmu. Yuk, rencanakan liburanmu dengan Nagantour dan nikmati wisata di Bali tanpa hambatan!

Pernah Berlibur ke Desa Wisata Penglipuran Bali?
Beri Rating Terbaikmu!
Rate this post