Lomba 17 Agustus di Indonesia terhitung tinggal beberapa hari lagi. Untuk merayakan kemerdekaan selama 79 tahun pada perayaan 17 Agustus 2024 sejak 17 Agustus 1945, hari lahirnya bangsa Indonesia. Kurang lebih selama satu bulan penuh, seluruh masyarakat Indonesia akan bergotong-royong merayakan dan memeriahkan hari lahir Indonesia. Perayaan hari kemerdekaan Indonesia memiliki tiga tahapan, yakni pra-hari kemerdekaan, hari kemerdekaan, dan pasca hari kemerdekaan. Penyambutan hari kemerdekaan, masyarakat bersuka-cita dan bergotong royong menghias lingkungan tempat tinggal mereka dan mulai mengadakan perlombaan.
Pada hari kemerdekaan, seluruh masyarakat serentak melakukan upacara bendera. Sedangkan, hari-hari setelah hari lahir Indonesia, masyarakat melakukan perayaan dengan melanjutkan lomba Agustusan di Indonesia.
Pra-Hari Kemerdekaan: Gotong Royong Mendekorasi Lingkungan
Dalam rangka menyambut hari kemerdekaan, suasana perkampungan hingga perkotaan akan tampil berbeda dengan hari-hari biasa. Jika di pedesaan, masyarakat bersama-sama mengerjakan pernak-pernik yang akan dijadikan dekorasi kampung atau gang di lingkungan tempat tinggal warga. Pernak-pernik tersebut tidak jarang memanfaatkan barang bekas atau barang murah meriah.
1. Pasang Lampion
Jika ingin membuat lampion, warga akan bersama-sama mengumpulkan botol bekas. Kemudian, botol-botol tersebut dihias dengan cat warna-warni, dan warna merah putih menjadi warna wajib sebagai lambang bendera Indonesia. Selain menggunakan botol, warga juga dapat menggunakan mika plastik berwarna.
2. Pernak-pernik Gantungan
Terdapat beberapa pernak-pernik yang dapat dijadikan pilihan untuk digantung mengelilingi jalan perkampungan atau perkompleksan. Pernak-pernik tersebut dapat berupa lampu-lampu bohlam, bendera kecil merah putih, gelas plastik bekas, payung, topi caping, atau benda-benda lain yang dapat dijadikan gantungan.
Jika lampu-lampu tersebut masih hidup, kalian dapat menggantungnya sebagai lampu penerangan. Kalian juga dapat menggunakan lampu bekas yang sudah mati dengan memberikan cat merah putih, lalu digantungkan.
Mengenai bendera kecil warna merah putih, terdapat banyak pedagang yang menjual bendera tersebut—bendera kecil yang memang ditargetkan sebagai hiasan. Membelinya sama dengan membantu pedagang. Namun, jika hendak melatih kreativitas, para warga dapat menggunakan plastik merah putih untuk dijadikan deretan bendera yang berkibar.
Selain itu, ide gantungan lainnya adalah gelas plastic bekas, payung kertas, atau topi caping yang dapat diwarnai, dituliskan beberapa kata, atau dihiasi beberapa gambar. Benda-benda tersebut tidak harus warna merah putih, namun juga dapat dipoles dengan warna-warni lainnya.
3. Redekorasi Pot Bunga
Pot-pot bunga atau tanaman sepanjang jalan pedesaan atau perkompleksan dapat diredekorasi oleh warga. Kalian dapat mengubah kembali tata letaknya atau mengubah potnya. Kalian dapat kumpulkan barang-barang bekas seperti ban bekas atau botol bekas untuk dicat dan dijadikan pot tanaman.
4. Mural Kemerdekaan
Jika memiliki anggaran lebih, kalian dapat membuat mural kemerdekaan di tembok-tembok kotor nan berlumut. Mural tersebut dapat mempercantik lingkungan sepanjang mata memandang. Jika tidak memiliki seorang ahli untuk menggambarkan mural, kalian cukup membeli cat dan membuat cap tangan merah putih atau warna-warna lainnya untuk ditempelkan pada embok-tembok.
Hari Kemerdekaan: Gotong Royong Melakukan Upacara
Tepat pada tanggal 17 Agustus, seluruh elemen masyarakat Indonesia melakukan upacara bendera merah putih. Upacara tersebut berbeda dengan upacara pada hari senin di sekolah-sekolah. Upacara 17 Agustus memiliki dua rangkaian acara, yakni pengibaran sang merah putih di pagi hari dan penurunan sang merah putih di sore hari. Sedangkan, pengibaran bendera di rumah-rumah warga telah dianjurkan sejak 1 Agustus dan beberapa daerah satu minggu sebelum 17 Agustus.
Selain itu, upacara 17 Agustus yang diadakan di istana negara juga mengharuskan peserta upacara menggunakan baju adat daerah. Dari kostum saja, perayaan hari kemerdekaan memperlihatkan keberagaman budaya yang berada di Indonesia.
Pasca Hari Kemerdekaan: Gotong Royong Mengadakan Perlombaan
Perayaan kemerdekaan Indonesia juga turut dimeriahkan tidak hanya oleh orang dewasa, namun seluruh usia termasuk anak-anak. Kemeriahan tersebut dapat dirasakan dan disaksikan melalui beragam perlombaan yang diadakan di setiap daerah.
1. Lomba Bakiak
Permainan tradisional ini membutuhkan kerja tim. Setiap langkah perlu dilakukan bersama-sama, jika langkah satu anggota saja tidak sesuai dengan ritme kelompok, maka peserta dapat terjatuh. Satu terjatuh, terjatuh semua. Satu gugur, gugur seluruhnya.
2. Lomba Balap Karung Pakai Helm
Salah satu lomba Agustus di Indonesia yang tidak pernah absen dari lomba 17 Agustus adalah lomba balap karung. Peserta harus masuk ke dalam karung goni, lalu lari dari start hingga garis finish. Selain telah kesulitan oleh karung goni, peserta juga dibuat sulit akibat menggunakan helm.
3. Lomba Pukul Bantal di Sungai
Lomba ini membutuhkan dua tepian sungai kecil untuk diberi pipa di atasnya. Peserta akan duduk di atas pipa yang licin. Pertarungan satu lawa satu. Setiap peserta memukul peserta lain menggunakan guling hingga ia jatuh ke sungai. Peserta yang bertahan duduk di pipa adalah pemenangnya.
4. Lomba Makan Kerupuk sambil Tarik-Tarikan
Jika makan kerupuk digantung sudah biasa, bagaimana jika makan kerupuk sambil tarik-tarikan? Panitian perlu menyiapkan meja untuk meletakkan satu kerupuk di atasnya. Para peserta akan diikat badannya dengan sarung. Mereka harus berupaya untuk mendekati meja dan memakan kerupuk tanpa menggunakan tangan.
5. Lomba Kempit Balon
Jika membawa balon dengan kedua tangan adalah hal yang sudah lumrah, lomba ini mengharuskan peserta untuk membawa balon dengan kedua kakinya. Balon dibawa oleh kedua kaki dari garis start hingga finish. Bagi peserta yang berhasil membawanya tanpa meletus, ia pemenangnya.
6. Lomba Lempar Air
Para peserta berbaris ke belakang. Peserta paling depan akan melemparkan air dalam plastik ke belakang. Peserta yang berada di belakang harus menangkap air dalam plastik tersebut. Air dalam plastic tersebut tersu disalurka dengan dilempar ke belakang. Peserta paling belakang bertugas untuk mengumpulkan air-air dalam kantong plastik dalam keranjang.
7. Lomba Panjat Pinang
Siapa yang tidak tahu lomba panjat pinang? Lomba musiman 17 Agustus yang sering kali dimainkan oleh para warga Indonesia. Pasalnya, lomba ini memiliki hadiah yang cenderung fantastis. Hadiah-hadiah yang digantung di ujung pohon yang telah dilumuri oleh oli licin.
8. Lomba Estafet Sarung
Lomba ini terdiri dari beberapa orang. Peserta lari membawa sarung, lalu melepaskan sarung dan menyerahkannya tanpa menngunakan tangan pada peserta lain di kelompoknya. Alur permainan akan terus berjalan begitu hingga peserta terakhir di kelompoknya.
9. Lomba Main Bola pakai Daster
Kita akan dengan mudah menemukan para laki-laki bermain bola di lapangan sudut desa. Namun, bagaimana dengan bermain bola menggunakan daster? Dimana lagi kalau bukan ide kreatif Indonesia. Permainan ini dapat dilakukan oleh laki-laki atau perempuan. Siapapun pesertanya, mereka harus menggunakan daster saat bermain bola. Ketentuan tersebut akan membuat pemain kesulitan untuk berlari.
10. Lomba Dandan dengan Mata Tertutup
Peraturannya sederhana. Lomba ini terdiri dari dua peserta. Satu orang memiliki tugas untuk merias wajah dengan mata tertutup. Sedangkan satu orang lainnya menjadi objek yang akan dirias. Dengan mata tertutup, lomba ini memiliki keunikan pada hasil riasannya.
Demikianlah serba-serbi perayaan 17 Agustus, hari lahir bangsa Indonesia. Kegembiraan yang (semoga) dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Itulah beberapa ide lomba 17 Agustus di Indonesia dan tradisinya yang perlu kamu tahu dan bisa kamu coba ide lombanya. Jika saat 17an ternyata kamu sedang berkunjung ke Jogja, langsung hubungi Nagantour buat jadi partner liburan atau kunjungan kamu ya.
Leave A Comment