Museum Taman Prasasti yang terletak di Jakarta Pusat sudah lama dikenal sebagai bagian dari kawasan perkotaan yang padat penduduk. Kondisi tersebut mendorong terciptanya berbagai destinasi wisata sebagai sarana masyarakat untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Salah satu destinasi yang menarik di Jakarta Pusat adalah Museum Taman Prasasti. Museum ini berdiri di atas lahan seluas 1,2 hektar yang merupakan tanah wakaf milik pemerintah.
Museum ini menjadi tempat wisata populer, khususnya bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Hal ini karena museum tersebut menyimpan berbagai koleksi bersejarah, mulai dari peninggalan masa penjajahan Belanda hingga periode setelah Indonesia merdeka.
Sejarah Museum Taman Prasasti
Museum Taman Prasasti yang terletak di Jl. Tanah Abang I, Jakarta Pusat, dulunya adalah pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober. Pemakaman ini dibangun pada tahun 1795 sebagai pengganti pemakaman di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk (sekarang Museum Wayang), yang sudah penuh. Dengan luas awal 5,5 hektar, pemakaman ini resmi dibuka pada 28 September 1797 dan menjadi tempat bagi banyak nisan yang dipindahkan dari pemakaman sebelumnya, ditandai dengan tulisan HK (Hollandsche Kerk).
Awalnya, Kebon Jahe Kober didedikasikan untuk warga asing di Batavia dan memiliki sejarah yang kaya. Pemakaman ini dibangun sebagai respons terhadap tingginya angka kematian akibat wabah penyakit yang melanda Batavia, membuat area pemakaman di gereja-gereja seperti Nieuwe Hollandsche Kerk, Binnenkerk, dan Gereja Sion tidak lagi mampu menampung jenazah. Lokasi Kebon Jahe dipilih karena letaknya strategis di dekat Sungai Krukut, yang digunakan untuk mengangkut jenazah dari pusat kota menggunakan perahu.
Pemakaman ini menjadi tempat peristirahatan bagi banyak tokoh penting, pejabat, dan selebritas masa itu, menjadikannya lokasi yang bergengsi. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Kebon Jahe Kober digunakan sebagai pemakaman Kristen dan dikelola oleh berbagai yayasan hingga tahun 1975, saat pemakaman ini ditutup untuk pembangunan kantor walikota Jakarta Pusat. Sebagian besar jenazah dipindahkan ke pemakaman Tanah Kusir, sementara banyak nisan dan patung rusak atau dipindahkan.
Pada 9 Juli 1977, pemakaman ini resmi diubah menjadi Museum Taman Prasasti oleh Gubernur Ali Sadikin. Museum ini menampilkan koleksi prasasti, nisan, dan makam bersejarah, dengan total 1.372 nisan yang sebagian besar terbuat dari batu alam, marmer, dan perunggu. Luasnya kini hanya 1,3 hektar dari ukuran awal 5,9 hektar. Sejak 2003, Museum Taman Prasasti dikelola oleh manajemen Museum Sejarah Jakarta.
Koleksi Museum Taman Prasasti
Saat berkunjung ke Museum Taman Prasasti, pengunjung dapat menjumpai berbagai benda bersejarah dari masa penjajahan Belanda. Di antaranya adalah patung, nisan klasik, serta diorama makam yang mewakili 27 provinsi pada tahun 1977.
Museum ini juga menyimpan berbagai prasasti dari masa kolonial Belanda dan sebelumnya, serta makam tokoh-tokoh penting dari Belanda, Inggris, dan Indonesia. Beberapa tokoh yang dimakamkan atau dikenang di sini meliputi:
- A.V. Michiels – Tokoh militer Belanda yang terlibat dalam Perang Buleleng.
- Dr. H.F. Roll – Pendiri STOVIA, sekolah kedokteran pada masa kolonial Belanda.
- J.H.R. Kohler – Tokoh militer Belanda yang dikenal dalam Perang Aceh.
- Replika Prasasti Pecah Kulit Everbeld – Sebuah artefak penting dari masa lampau.
- Olivia Marianne Raffles – Istri Thomas Stamford Raffles, mantan Gubernur Hindia Belanda dan Singapura.
- Kapitan Jas – Makam yang dianggap membawa kesuburan, keselamatan, kemakmuran, dan kebahagiaan oleh sebagian orang.
- Miss Riboet – Tokoh opera terkenal pada era 1930-an.
- Soe Hok Gie – Aktivis pergerakan mahasiswa pada tahun 1960-an.
- Uskup Agung Jakarta – Tokoh penting dalam sejarah Gereja Katolik di Indonesia.
- Adam Carel Claessens, Pr. – Sosok penting dalam keagamaan.
- Walterus Staal, S.J. – Anggota Serikat Yesus yang berkontribusi besar pada misi pendidikan.
- Edmundus Luypen, S.J. – Anggota Serikat Yesus dengan sejarah misi keagamaan.
Museum ini bukan hanya menyajikan koleksi benda bersejarah, tetapi juga menjadi tempat penghormatan bagi mereka yang berjasa dan memiliki kontribusi besar dalam berbagai bidang.
✦ Patung dan Nisan Klasik
Saat memasuki Museum Taman Prasasti, pengunjung pertama kali akan disambut oleh patung-patung dan nisan klasik yang terletak di bagian depan museum. Banyak nisan yang diukir dengan wajah tokoh-tokoh bersejarah, termasuk para tokoh kolonial Belanda serta beberapa tokoh perjuangan mahasiswa Indonesia, seperti Soe Hok Gie.
Nisan-nisan yang ada di depan museum memiliki berbagai ukuran tinggi, menambah kekhasan pada ruang pemakaman ini. Selain nisan, pengunjung juga bisa melihat berbagai patung dewi pelindung dan bentuk malaikat yang menjadi simbol dari kepercayaan Pemerintah Belanda. Patung-patung tersebut sengaja disebar di sekitar museum untuk menciptakan suasana klasik yang kental, menambah nilai estetika dan sejarah pada tempat ini.
✦ Diorama Makam Khas Indonesia
Museum Taman Prasasti memiliki koleksi diorama makam yang menggambarkan makam dari 27 provinsi di Indonesia. Mengingat bahwa pada tahun 1977 Indonesia baru memiliki 27 provinsi, diorama ini menampilkan berbagai bentuk makam dari setiap provinsi tersebut.
Pengunjung dapat melihat keunikan dari desain makam yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sambil membaca informasi yang tertera pada dinding museum untuk mengetahui lebih dalam tentang setiap makam.
Jika berjalan lebih dalam ke dalam museum, pengunjung akan menemukan sebuah televisi berukuran besar. Televisi ini menyiarkan informasi mengenai koleksi yang ada di dalam museum, memberikan wawasan tambahan kepada para pengunjung tentang sejarah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
✦ Koleksi Nisan Berbahan Batu
Saat memasuki Museum Taman Prasasti, pengunjung akan disambut oleh banyak koleksi nisan antik yang terbuat dari berbagai bahan seperti bebatuan alam, marmer, dan logam perunggu.
Perbedaan yang paling mencolok antara nisan yang ada di dalam dan di luar museum terletak pada ukurannya. Nisan yang berada di luar memiliki ukuran yang cukup besar, sementara nisan di dalam museum umumnya berukuran kecil hingga normal.
Dahulu, nisan-nisan ini berasal dari makam-makam yang terletak di kawasan Tanah Abang. Setelah dikumpulkan oleh pengelola museum, nisan-nisan tersebut diabadikan sebagai koleksi dengan tujuan agar bentuknya lebih tahan lama, sekaligus untuk melestarikan sejarah yang terkandung di dalamnya.
✦ Kendaraan untuk Mengantar Jenazah
Museum Taman Prasasti juga menyimpan koleksi kendaraan jenazah yang pernah digunakan pada masa kolonial Belanda. Kereta jenazah ini sering digunakan oleh pemerintah Belanda untuk mengantarkan jenazah tokoh-tokoh penting menuju tempat peristirahatan terakhir mereka.
Terbuat dari bahan material seperti besi dan alumunium, kendaraan jenazah ini sangat tahan terhadap perubahan cuaca, menjadikannya awet hingga kini. Pengelola museum kemudian mengumpulkan kendaraan jenazah tersebut dari gedung pemerintah Belanda, yang menjadi bagian dari koleksi di dalam museum.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Museum Taman Prasasti
Untuk berkunjung ke Museum Taman Prasasti, pengunjung dapat langsung menuju Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Bagi pengunjung yang berasal dari dalam kota, perjalanan bisa dimulai dari kawasan Pusat Perbelanjaan Tanah Abang.
Bagi pengunjung yang datang dari luar kota, beberapa pilihan transportasi bisa dipilih. Jika menggunakan bus, turun di Terminal Kampung Rambutan; untuk penerbangan, datang dari Bandara Soekarno-Hatta; dan bagi yang menggunakan kereta, bisa turun di Stasiun Pasar Senen, yang terdekat dari lokasi museum.
Setelah sampai di area Tanah Abang, perjalanan dilanjutkan hingga ke Jalan nomor 1. Jalan ini dapat ditemukan tak jauh dari pusat perbelanjaan Tanah Abang, yang dekat dengan lokasi museum.
Pengunjung akan menemukan tulisan selamat datang dan pagar putih yang mengelilingi area museum. Ketika tanda tersebut ditemukan, maka pengunjung sudah sampai di depan museum. Jika masih merasa bingung dengan letak museum, pengunjung bisa memanfaatkan tanda markah yang tersedia sepanjang jalan menuju museum, atau menggunakan panduan dari peta daring sebagai alternatif.
Harga Tiket Masuk Museum Taman Prasasti
Museum Taman Prasasti menyediakan tiga jenis tiket dengan rentang harga yang berbeda, sesuai dengan kategori pengunjung:
- Pelajar: Biaya masuk sebesar Rp 2.000,00
- Mahasiswa: Biaya masuk sebesar Rp 3.000,00
- Dewasa: Biaya masuk sebesar Rp 5.000,00
Selain tiket masuk, pengunjung juga perlu mempertimbangkan biaya parkir jika datang dengan kendaraan:
- Kendaraan roda dua: Biaya parkir sebesar Rp 2.000,00
- Kendaraan roda empat: Biaya parkir sebesar Rp 5.000,00
Dengan begitu, pengunjung dapat menyesuaikan anggaran sesuai kategori dan kendaraan yang digunakan untuk menikmati kunjungan ke Museum Taman Prasasti.
Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Museum Taman Prasasti
1. Mengitari Area Depan Museum
Saat memasuki bagian depan Museum Taman Prasasti, pengunjung akan disambut oleh berbagai patung dan nisan klasik. Pengunjung dapat mengelilingi kawasan ini untuk menikmati kemegahan yang terpancar dari setiap bangunan nisan.
Selanjutnya, pengunjung bisa menyaksikan koleksi nisan di bagian dalam gedung museum. Area ini terbagi menjadi beberapa bagian, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menjelajahi dan mengitari museum dengan lebih puas.
2. Belajar Tentang Sejarah Bangsa
Museum Taman Prasasti memiliki banyak koleksi dari masa penjajahan Belanda, dilengkapi dengan berbagai diorama makam dari 27 provinsi. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk mempelajari sejarah perkembangan bangsa Indonesia. Informasi yang terlampir pada setiap koleksi akan menambah wawasan pengunjung. Selain itu, pengunjung juga bisa lebih memahami dan mencintai budaya lokal masyarakat Indonesia.
3. Memotret Koleksi Museum
Pengunjung dapat mengabadikan momen dengan berfoto di dalam gedung museum. Banyak spot foto menarik yang bisa ditemukan, terutama di area patung dan nisan. Terdapat bangunan tinggi yang menyerupai desain kuno khas Belanda, serta patung malaikat bersayap yang membuat hasil foto semakin indah.
Demikianlah ulasan mengenai Museum Taman Prasasti yang ada di Jakarta. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menjadi refrensi bagi Anda ketika ingin mengunjungi lokasi wisata tersebut.
Jika Anda ingin menjelajahi lebih banyak tempat menarik di Jakarta, Anda bisa memesan paket wisata Jakarta Nagantour.
Kami menawarkan berbagai macam paket liburan lengkap, mulai dari transportasi hingga penginapan. Selain itu, Nagantour juga menyediakan layanan sewa mobil di Jakarta dengan berbagai pilihan kendaraan yang nyaman dan terawat, cocok untuk perjalanan pribadi, keluarga, atau grup kecil.
Bagi Anda yang bepergian dalam rombongan besar, Nagantour juga menyediakan layanan sewa bus di Jakarta dengan armada berkapasitas besar, nyaman, dan aman, sehingga perjalanan wisata menjadi lebih menyenangkan dan efisien.
Yuk, segera tentukan tanggal dan jangan lupa ajak keluarga Anda berlibur ke Jakarta bersama Nagantour. Nikmati pengalaman perjalanan menyenangkan bersama Nagantour.
Leave A Comment