Omah Kecebong Jogja. Pernahkah kalian mendengar Omah Kecebong? Apakah yang terlintas saat mendengarkannya? Sekumpulan anak-anak katak? Kehidupan perairan sungai? Atau, lokasi budidaya katak? Tidak sepenuhnya salah, namun tidak juga tepat. Tidak dapat dipungkiri bahwa Omah Kecebong memiliki patung-patung katak yang menyemburkan air, namun ia lebih dari sekedar keberadaan patung-patung tersebut. Omah Kecebong memiliki paket lengkap antara alam, budaya, kuliner, dan wisata. Ia merupakan miniature dari kehidupan adat Jawa.

Yogyakarta tidak pernah selesai memberikan pesonanya. Tidak heran jika ia disebut sebagai Kota Istimewa. Bagaimana tidak, setiap sudutnya memiliki kejutan yang tidak pernah gagal memikat para wisatawan. Nagantour menyediakan paket wisata Jogja bagi para pengunjung untuk menikmati petualangan di Kota Istimewa, Yogyakarta.

Inspirasi Omah Kecebong

Omah Kecebong Yogyakarta

Omah Kecebong Yogyakarta

 

Berada di Dusun Sendari, Cebongan, Sleman, Yogyakarta, sebuah wisata telah berdetak untuk merawat dan melestarikan pesona adat Jawa bersama para pengunjung dan penduduk setempat sejak tahun 2015; ia disebut sebagai Omah Kecebong.

Wisata tersebut didirikan oleh Hasan Setyo Prayoga. Melalui hasil wawancara yang dilakukan Tribunjogja, Hasan Setyo Prayoga mengatakan bahwa Omah Kecebong merupakan inspirasi dari perjalanannya mengunjungi Kota Volendam, di Belanda. Ia menyaksikan orang-orang berfoto mengenakan busana Jawa dengan gembira. Peristiwa tersebut memantik ide Pak Hasan untuk melestarikan budaya Jawa dengan cara yang berbeda di Indonesia.

Lokalitas Adat Jawa Omah Kecebong

Hasan Setyo Prayoga mendirikan wisata bernuansa adat Jawa di lahan 2 hektare. Dengan luas tanah tersebut, Omah Kecebong memiliki kawasan asri nun kehijau-hijauan dengan rindangnya pepohonan, lembutnya rerumputan, dan luasnya persawahan. Mereka tidak hanya memanfaatkan alam sekitar, namun juga turut merawatnya untuk memberikan alam yang nyaman dan aman bagi para pengunjung.

Para pengunjung dapat memberikan jeda pada gemuruhnya rutinitas. Kalian dapat menjumpai keheningan untuk perlahan kembali merasakan detak kehidupan. Setiap kegiatan hingga sajian kuliner dilakukan dan dinikmati di area terbuka. Metode tersebut turut memberikan ruang untuk menyegarkan pikiran para pengunjung. Semilir angin dan lambaian pepohonan menjadi relaksasi tersendiri.

Para pengunjung dapat mengelilingi kampung menggunakan sepeda ontel. Di sekitar Omah Kecebong, terdapat kawasan yang memiliki magnet keindahannya untuk dikunjungi dan disaksikan oleh kalian. Kawasan Ketingan terkenal dengan ribuan burung bangau, dan kawasan Sendari sebagai tempat pengrajin bambu. Ia memisahkan diri dari hiruk pikuk kehidupan dan menciptakan semestanya sendiri: kehidupan dengan konsep slow living—sederhana dan menenangkan.

Tidak hanya menikmati keasrian alam, pengunjung juga dapat mempelajari dan merasakan budaya adat Jawa melalui kuliner dan fasilitas khas Jawa. Di mulai dari miniatur rumah khas Jawa dengan ornament kayu jati klasik disertai oleh nama-nama seperti Omah Antik, Omah Gladak, Omah Bambu, Omah Jinem, dan Omah Lawas. Para pengunjung dapat menyewa guesthouse tersebut dengan kapasitas 5 orang/unit.

Wisata ini menekankan lokalitas adat Jawa. Selain gaya bangunan yang memiliki khas Jawa, para pengunjung dapat menyewa pakaian Jawa untuk semakin merasakan peran sebagai masyarakat Jawa. Dilansir oleh Tribunjogja, Omah Kecebong memiliki sekitar 3.000 koleksi busana Jawa. Teruntuk busana perempuan, ia menyediakan kebaya lurik, kebaya jumputan, dan kebaya bunga-bunga desa. Sedangkan, terdapat surjan lurik dan surjan bungan untuk busana laki-laki. Tidak hanya sekedar merasakan tinggal di rumah Jawa, namun juga berpakaian khas Jawa.

Selain itu, pengelola Omah Kecebong juga menyediakan kuliner tradisional khas Jawa. Merujuk pada CNN Indonesia, Pak Hasan menyebutkan beberapa menu khas Omah Kecebong adalah sayur lompong, oseng Mbah Kates, oseng tempe, bakmi Jawa, dan sayur lodeh. Tidak hanya menu tersebut, ia juga menawarkan menu-menu tradisonal lainnya yang tidak kalah menarik.

Dengan elemen-elemen tersebut, pengunjung tidak hanya menerima pemahaman adat Jawa berdasarkan indera pendengar dan penglihatan saja, namun seluruh indera dapat memainkan peran. Kita dapat merasakan detak masyarakat Jawa melalui atribut-atribut tersebut.

Peran Masyarakat Merawat Omah Kecebong

Aktivitas di Omah Kecebong

Aktivitas di Omah Kecebong

 

Omah Kecebong memiliki konsep pemberdayaan masyarakat. Hasan Setyo Prayoga turut melibatkan masyarakat sebagai pendukung sekaligus pelaku wisata. Ia memiliki pola community-based tourism. Berdasarkan Tribunjogja, Pak Hasan menyampaikan bahwa aktivitas Omah Kecebong tidak lepas dari keterlibatan masyarakat.

Mereka memberdayakan masyarakat Ketingan untuk bergodo, ibu-ibu PKK Sendari untuk mengenakan pakaian Jawa, dan masyarakat Bedong untuk membatik. Ia ingin menunjukkan bahwa Omah Kecebong dapat menjadi medium untuk mengembangkan potensi lokal yang dapat mensejahterakan rakyat.

Selain itu, Omah Kecebong turut menyewa gerobak sapi milik warga sebagai transportasi bagi para pengunjung untuk menikmati perkampungan. Pengelola wisata memberikan opsi lain pada kalian selain menggunakan sepeda ontel untuk mengelilingi desa.

Dilansir oleh CNN Indonesia, Hasan Setyo Prayoga menyebutkan bahwa Omah Kecebong memiliki komunitas gerobak sapi. Kolaborasi tersebut memberikan kemungkinan bagi pengelola Omah Kecebong untuk menyediakan puluhan gerobak sapi. Jadi, kalian tidak perlu khawatir jika ingin berbodong-bondong menaiki gerobak sapi.

Kondisi tersebut dapat menopang ekonomi sekitar. Masyarakat dapat memiliki tambahan penghasilan, sedangkan para pengunjung juga semakin merasakan nuansa perkampungan Jawa dengan transportasi tradisional.

Permainan Berbudaya Hingga Edukatif

Lokasi Omah Kecebong

Lokasi Omah Kecebong

 

Omah Kecebong menawarkan konsep mengenal dan belajar budaya Jawa dengan proses yang lebih menyenangkan. Bukankah belajar akan semakin berkesan jika dilakukan dengan hati yang gembira? Oleh sebab itu, ia tidak hanya dapat dinikmati oleh orang dewasa, namun juga dapat dinikmati oleh anak-anak. Ia menjadi ruang yang tepat untuk merasakan dan mengenali kehidupan adat Jawa.

Di sana, para pengunjung dapat belajar menari, membatik, melukis caping, melukis topeng, membuat wayang suket, menanam padi, membajak sawah, jemparingan, outbound, beryoga, menonton atau berlatih angklung. Berbagai macam kegiatan yang sangat variatif telah disediakan oleh pengelola. Selain kegiatan tersebut, ia juga menyediakan fasilitas permainan tradisional berupa egrang, bakiak atau terompah panjang, dan ayunan kayu.

Gimana? Tertarik untuk berkunjung? Let’s go to Omah Kecebong! Let’s pause the time and live the life in Omah Kecebong!

Bagi para wisatawan dari luar Jogja, tidak perlu khawatir mengenai transportasi. Nagantour menyediakan penyewaan mobil untuk berkeliling Yogyakarta. Bagi pihak yang ingin liburan dalam bentuk studytour atau perjalanan keluarga besar, kalian juga dapat menyewa bus di Nagantour. Penyewaan transportasi di Nagantour telah mendapatkan perizinan dari Menteri Perhubungan. Jadi, perjalanan kalian pasti aman dan menyenangkan!

Rate this post