Kota Lumpia, Kota Atlas, Kota Jamu, Kota Pelabuhan, dan Venetia van Java adalah julukan-julakan yang disematkan pada kota Semarang. Julukan tersebut mewakili ikon kuliner, karakter daerah, dan tata letak geografis kota Semarang. Namun, kota Semarang tidak hanya sebatas itu saja. Dengan mengunjungi kota Semarang, kalian akan merasakan lintas waktu. Ia memiliki sudut-sudut kota dengan arsitektur yang masih lekat dengan kisah lampau kota Semarang: unik dan menakjubkan. Nagantour menyediakan paket wisata di kota Semarang. Kalian dapat memesan dan menikmati paket perjalanan menuju kota Semarang. Mari kita tengok sudut-sudut kota Semarang!
Wisata di Kota Semarang
1. Lawang Sewu Semarang
Terletak di jalan Pemuda, Lawang Sewu berdiri kokoh dan megah di simpang lima kota Semarang sebagai kebanggaan masyarakat. Lawang Sewu memiliki ukiran arsitektur dengan sentuhan gaya Hindia Baru yang dibangun pada masa kolonial Belanda di tahun 1900an. Pada masa kolonial, Lawang Sewu berfungsi sebagai Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Swasta milik Belanda. Ketika Belanda mundur dari Indonesia, Lawang Sewu diambil alih oleh pihak Jepang dan dijadikan sebagai Departmen Tranportasi Jepang. Pada tahun 1945, ia menjadi saksi bisu pertempuran lima hari antara Angkatan Kereta Api dan tentara Jepang di Semarang.
Dalam bahasa Jawa, lawang memiliki arti “pintu” dan sewu berarti “seribu”. Dengan kata lain, Lawang Sewu berarti “seribu pintu”. Namun, apakah Lawang Sewu memiliki seribu pintu? Oh, tidak. Ternyata, Lawang Sewu tidak sepenuhnya memiliki 1000 pintu melainkan 928 pintu. Jejak sejarah dan design bangunan Lawang Sewu menarik para wisatawan untuk berkunjung dan menjadi saksi berdirinya bangunan tersebut. Untuk mengunjungi Lawang Sewu, orang dewasa akan ditarik tarif tiket sebesar Rp.20.000/orang, sedangkan Rp.10.000 untuk anak-anak. Jika ingin datang berkunjung, Lawang Sewu telah buka mulai pukul 08.00-17.00 WIB.
2. Microlibrary Warak Kayu
Panggilan khusus kepada para pecinta buku dan perpustakaan! Semarang memiliki sudut menarik untuk berkencan bersama buku. Lokasinya sangat strategis, perpustakaan ini berada di samping Taman Kasmaran yang dekat dengan Kampung Pelangi. Terletak di jalan Dr. Sutomo, Barusari, Semarang, sebuah perpustakaan dibangun menggunakan material kayu dari hasil olahan limbah plastik. Keren, bukan? Selain, menjadikan tampilan lebih meneduhkan, perpustakaan tersebut juga mengaungkan ramah lingkungan.
Microlibrary Warak Kayu menjadi perpustakaan pertama di Indonesia bersertifikat Forest Stewardship Council (FSC). Bangunan perpustakaan dirancang berpola wajik dan menyerupai sisi hewan mitologi yakni Warak Ngendog, icon kota Semarang. Dari luar, perpustakaan tersebut merefleksikan bentuk bangunan dengan rumah panggung.
Merujuk pada hasil wawancara VOA dengan pendiri SHAU, Daliana dan Florian sebagai designer Microlibrary Warak Kayu. Mulanya, mereka menyediakan ruang bermain untuk anak-anak di bawah bangunan. Ruang bermain dijadikan sebagai pemantik daya tarik anak-anak untuk datang berkunjung. Jika mulai berdatangan, anak-anak akan penasaran dan menjelajahi bagian atas bangunan. Di sana, mereka akan menemukan buku-buku yang memungkinkan untuk menarik perhatiannya. Daliana dan Florian mengungkapkan bahwa design ini juga merupakan salah satu strategi untuk menarik minat baca anak-anak.
3. Rawa Pening
Rawa Pening menyuguhkan panorama danau yang membentang luas pada empat kecamatan yang terletak di Ambarawa, Tuntang, Bawen, dan Banyubiru. Ia berada di cekungan antara Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran.
Tumbuhan enceng gondhok tumbuh cepat memenuhi hampir setengah dari luas Rawa Pening. Pertumbuhan enceng gondhok semakin mempercantik dan menyegarkan tampilan Rawa Pening. Di rawa tersebut, terdapat rumah makan apung, wisata apung, serta penyewaan perahu bagi wisatawan yang ingin menikmati Rawa Pening lebih dekat. Selain dijadikan sebagai tempat wisata, Rawa Pening juga dijadikan spot memancing dan menangkap ikan menggunakan jala. Kebanyakan masyarakat sekitar berprofesi sebagai nelayan. Oleh sebab itu, kalian akan dengan sangat mudah menemukan perahu-perahu di bibir rawa.
Penyewaan perahu akan ditarik tarif sebesar Rp.30.000/40 menit. Dengan harga tersebut, kalian akan diajak mengelilingi Rawa Pening. Sedangkan, harga tiket masuk Rawa Pening adalah Rp. 2.500. Ia dibuka dari pukul 08.00-21.00 WIB. Harga yang terbilang sangat murah untuk menikmati rawa dengan pemandangan gunung.
4. Kota Lama
Merujuk pada visitjawatengah, Kota Lama merupakan kawasan cagar budaya dengan gedung-gedung tua dan bersejarah. Gedung-gedung tersebut merupakan peninggalan Hindia-Belanda yang telah berusia ratusan tahun. Design arsitektur bangunannya masih bergaya khas Eropa, yakni pintu utama dan jendela berukuran besar, langit-langit yang tinggi, dan elemen dekoratif.
Kota Lama menawarkan banyak sekali pilihan sudut-sudut yang menarik, yakni Gereja Blenduk, Taman Srigunting, Gedung Asuransi Jiwasraya, Gedung Bank Mandiri Mpu Tnatular, Rumah Akar, Gedung Oudetrap, Semarang Art Gallery, De Spiegel. Marba, dan lainya. Kalian dapat berjalan kaki menyusuri Kota Lama dengan nyaman di area pedestarian. Dengan berjalan kaki, kalian dapat merekam setiap sudut Kota Lama secara perlahan dan menemukan suatu makna di dalamnya. Kota Lama juga memiliki tur regular yang diselenggarakan oleh komunitas walking tour. Pada malam hari di akhir pekan, kalian juga dapat menikmati suasana Car free Night sepanjang jalan Letjeb Suprapto.
5. Dharma Boutique Roastery
Adakah yang tidak menyukai aroma kopi? Adakah yang tidak menikmati secangkir kopi? Adakah yang tidak menemukan estetika dari warna kopi? Minuman popular di setiap generasi, tidak hanya dilekatkan pada bapak-bapak, namun juga anak muda apapun gendernya. Siapapun akan terpikat dengan kehadiran kopi kecuali pengidap asam lambung, mungkin? Minuman yang tidak jarang nangkring bersama dengan deadline pekerjaan atau perkuliahan.
Jalan Wotgandul Barat, di antara kepadatan ruko di kawasan Pecinan, terdapat rumah berlantai dua, bercat putih, bergaya kolonial, dan pepohonan rindang. Rumah tersebut memiliki kisah bersejarah mengenai industri perkopian. Nuansa asri dan bersejarah menjadi perpaduan yang sempurna untuk menikmati secangkir kopi dan mendengarkan sebuah kisah mengenai kopi. Pada saat jendela terbuka, para pengunjung dapat mencium aroma khas kopi melalui proses penyangraian.
Merujuk goodnewsfromindonesia, proses penyangraian kopi di Dharma Boutique masih menggunakan mesin Hanneman berbentuk roda buatan Belanda. Mesin tersebut telah digunakan sejak pertama kali pabrik berdiri, tahun 1915. Mesin tersebut dioperasikan secara manual oleh tangan Mbak Sri yang telah berpengalaman selama 20 tahun. Proses penyangraian dengan suara letupan, asap menghitam, dan mesin manual bersejarah menjadi pesona tersendiri. Di Dharma Boutique Roastery, pengunjung dapat menyeduh biji kopi yang baru selesai disangrai, memilih biji kopi yang sudah tersedia di toples, atau justru membeli biji-bijian kopi untuk dibawa pulang. Jika tertarik datang, Dharma Boutique Roastery buka dari pukul 09.00-17.00.
Menarik, bukan? Yuk, main ke kota Semarang dengan memesan paket wisata Semarang di Nagantour. Selain paket wisata, Nagantour juga menyediakan penyewaan transportasi berupa mobil, bus, dan elf. Kalian dapat melakukan pemesanan dengan hati tenang dan senang karena Nagantour telah mendapatkan surat ijin keamanan dari Menteri Perhubungan. Tunggu apalagi, let’s go!
Leave A Comment