Pasar Gede Harjonagoro (juga dikenal sebagai Pasar Gede Solo) adalah salah satu tempat yang selalu dikunjungi ibu saya jika berkunjung ke Surakarta. Pasar terbesar di Surakarta ini terletak berada tepat di seberang Balai Kota Surakarta, sehingga mudah ditemukan.

Selain itu, bentuk bangunannya yang unik membuat setiap orang mudah mengingat Pasar Gede Solo. Sebagai salah satu pasar tradisional terbesar tentu memiliki keunikan dan daya tariknya sendiri seperti berikut:

Pasar Gede

Fakta Unik Pasar Gede

Pasar Gede awalnya merupakan pasar kecil yang dibangun pada masa penjajahan Belanda. Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Sir Eyre Thomas Karsten.

Beliau merupakan salah satu perencana kota yang ditunjuk pemerintah Belanda untuk membangun pasar di Yogyakarta dan Surakarta. Mari kita kenali lebih jauh tentang pasar di Solo ini melalui arti dan sejarahnya seperti di bawah ini.

1. Arti namanya

Walaupun termasuk pasar kecil, nama Pasar Gede sudah digunakan sejak pertama kali dibangun. Nama tersebut diambil dari bentuk atap pintu masuknya yang menyerupai singgasana, itulah sebabnya penduduk setempat menyebutnya Pasar Gede.

Pada tahun 1947, Pasar Gede sempat dirusak saat terjadinya invasi Belanda. Pasar ini kemudian direnovasi pada tahun 1949 setelah diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Namun atap pasar ini selesai dibangun pada tahun 1981 dan pemerintah Indonesia menggantinya dengan atap kayu.

2. Melewati tiga masa pemerintah

Pasar Gedi Solo mengalami tiga masa pemerintahan: masa Kerajaan, masa pascakolonial, dan masa kemerdekaan. Oleh karena itu, bangunan pasar dan sekitarnya termasuk dalam warisan budaya Indonesia, dan dijaga keasliannya oleh pemerintah.

3. Simbol Keharmonisan Sosial dan Budaya

Selain usia, Pasar Gede juga disebut-sebut menjadi simbol keharmonisan kehidupan sosial budaya Surakarta. Tak jauh dari lokasi pasar ini terdapat kawasan pemukiman Tionghoa yang menjadi lokasi klenteng tertua di kota Solo, yaitu Klenteng Tien Kok Sie. Setiap kali Imlek dirayakan, Pasar Gede berubah menjadi tempat menarik yang menarik untuk di datangi saat Anda berkunjung ke Solo.

Pasar Gede

Mengenal Lebih Jauh Pasar Gede

Tempat wisata Pasar Gede Solo ini bisa menjadi pilihan menarik saat liburan ke Solo bersama keluarga ataupun rombongan sewa bus Solo, berikut daya tarik yang dimiliki oleh Pasar Gede:

1. Festival Budaya

Karena lokasinya yang tepat di pusat kota Solo, pasar ini sering dijadikan tempat festival budaya lokal. Salah satu festival yang paling terkenal adalah Festival Grebeg Sudiro yang diadakan setiap tahun menjelang perayaan Tahun Baru Imlek atau Tahun Baru Chinese.

Saat acara ini berlangsung, Pasar Gede dihiasi dengan lampion sebagai tanda tahun baru sudah dekat. Tak hanya itu, tempat ini juga menggelar berbagai pertunjukan bernuansa Tionghoa, sangat menarik untuk dikunjungi bukan?

2. Wisata Kuliner

Daya tarik lain dari Pasar Gede Solo adalah masakan tradisionalnya yang sangat lezat. Buat Anda yang menyukai wisata kuliner patut mencoba jajanan tradisional pasar ini. Penjual makanan biasanya memajang produknya di sebelah toko kelontong.

Ada banyak jajanan seperti bistik, nasi liwet, timlo, kembang gempol, klepon, rambak, keripik paru, dll. Jika ingin mencoba semuanya, Anda harus datang pagi-pagi agar tidak kehabisan.

  • Nasi Liwet Bu Sri

Salah satu kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke Pasar Gede adalah Nasi Liwet khas Bu Sri. Restoran yang dipenuhi kios buah-buahan ini populer di kalangan wisatawan.

Selain rasanya, nasi liwet di sini juga harganya sangat murah. Satu porsi Nasi Liwet dengan Suwir Ayam dan Sayur Labu sebesar Rp9.000 saja.

  • Gempol Pleret

Selain makanan berat, pasar ini juga memiliki makanan manis seperti gempol pleret. Dibuat dengan santan manis dan tepung yang banyak, cemilan ini nikmat dimakan saat siang hari. Gempol khas Pasar Gede Solo ini bahkan sangat terkenal dan trending di media sosial, jadi jangan sampai lupa mencicipinya.

  • Timlo Sastro

Timlo Sastro merupakan sajian legendaris yang juga bisa dinikmati di Pasar Gede Solo. Didirikan pada tahun 1952, restoran ini terkenal dengan masakan Timlonya yang lezat dan menggugah selera. Namun, tempat ini sering kehabisan saat siang hari, jadi pastikan untuk berkunjung pada pagi hari.

  • Tahook Pak Citro

Makanan tradisional Solo yang bisa Anda beli di pasar ini salah satunya adalah Tahok Pak Citro. Semangkuk tahu berisi bunga tahu putih yang terbuat dari sari kacang kedelai. Kembang tahu biasanya akan disajikan dengan kuah jahe hangat yang dicampur gula.

Pasar Gede

Sejarah Pasar Gede

Kota Solo identik dengan beragam bangunan bersejarah, Salah satunya adalah Pasar Gede ini. Pasar tradisional ini terkenal dengan keunikan bangunannya yang merupakan perpaduan desain bangunan Belanda dan Jawa. Hal ini terbukti benar karena Pasar Gede dirancang langsung oleh arsitek Belanda Sir Eyer Herman Thomas.

Desainnya terdiri dari atap khas Jawa dan benteng khas Eropa. Awalnya, pasar ini merupakan pusat perekonomian masyarakat Solo pada masa Keraton Surakarta.

Jauh sebelum zaman Keraton Surakarta, Pasar Gede juga sempat digunakan sebagai pusat jual beli Tionghoa. Oleh karena itu, Kampung Balong masih memiliki kawasan Pecinan dan kelenteng kuno di dekat Pasar Gede.

Lokasi dan Rute Pasar Gede Solo

Pasar tertua di Solo bernama Pasar Gede ini didirikan pada tahun 1927, jadi keberadaannya sudah sangat lama. Pasar ini terletak di lokasi yang sangat strategis bahkan dekat Balai Kota Solo. Lokasi tepatnya pasar tradisional ini berada di Jalan Urip Sumoharjo, Soedirprajan, Jabris. Sedangkan jam buka Pasar Gede adalah pukul 08:00-17:00 WIB.

Berbeda dengan pasar pada umumnya, desain bangunan pasar ini cukup unik. Pasar ini terdiri dari bangunan dua lantai yang saling berhadapan. Di lantai satu pada gedung utamanya, Anda bisa menemukan pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari seperti jajanan pasar, aneka sayur mayur, bahkan beragam jamu. Sedangkan di lantai dua, terdapat penjual sapi, ayam, bahkan babi.

Sedangkan pada bangunan keduanya yang berada di seberang bangunan utama terdapat penjual yang menyediakan buah-buahan di lantai dasar dan beragam penjual yang menawarkan wisata kuliner di lantai duanya.

Pasar Gede

Fasilitas Pasar Gede

Jika Anda merencanakan liburan solo, dan senang wisata kuliner inilah tempatnya. Bahkan setiap akhir pekan, destinasi ini selalu ramai dikunjungi wisatawan untuk berbelanja maupun sekedar mencicipi beragam kuliner khas Solo. Pasar Gede berlokasi di tempat yang strategis dan memiliki berbagai fasilitas seperti tempat parkir dan kamar mandi.

Lantai pasar memang tidak selalu bersih, namun cukup kering sehingga nyaman untuk dilalui. Menariknya lagi, langit-langitnya sangat tinggi sehingga ruang di dalam pasar tampak sangat luas untuk dijelajahi.

Pasar Gede juga memiliki jembatan yang menghubungkan kedua bangunan utama ini. Akses menuju pasar ini juga sangat mudah, namun lalu lintas di sekitar pasar seringkali sangat padat. Jika Anda berangkat dari Stasiun Purwosari, Anda bisa menggunakan bus Batik Solo Trans dengan jurusan Pasar Gede. Tapi akan lebih nyaman jika Anda menggunakan kendaraan pribadi atau sewa mobil solo murah hanya di Nagantour.

Kunjungi tempat piknik ini bersama teman, sahabat, dan orang terkasih Anda. Semoga ulasan dan ulasan mengenai Wisata Taman Kota Solo ini dapat memudahkan aktivitas liburan anda dan keluarga.

Jika ingin mengunjungi lebih banyak destinasi wisata di Solo tanpa ribet, tidak ada salahnya menggunakan paket wisata Solo murah dari Nagantour. Paket wisata sudah termasuk semuanya, mulai dari akomodasi selama liburan hingga reservasi. Jadi Anda dapat menghemat lebih banyak waktu, biaya dan tenaga.

Rate this post