Kalau Sobat Nagan ke Malang, kamu perlu mencoba Puthu Lanang yang masuk jajaran sebagai kuliner legendaris. Makanan tradisional Malang yang sudah ada sejak tahun 1935 ini tak pernah sepi pembeli. Oleh karena itu, kamu perlu antri dengan sabar kalau kulineran di sini. 

Menariknya, pembelinya tak cuma orang biasa tapi ada juga artis bahkan petinggi seperti Ir. Soekarno pun pernah mencicipi Puthu Lanang. 

Sejarah Puthu Lanang

Warung Puthu Lanang ini didirikan oleh Soepijah tahun 1935. Di masa-masa awal, Soepijah dan sang suami, Abdul Jalal, berjualan puthu dengan berkeliling di sekitar rumah. 

Tahun 1993, Pemerintah Kota Malang kemudian memberi tempat berjualan untuk pasangan suami istri tersebut. 

Awalnya, nama kedai ini adalah Puthu Celaket karena lokasinya di kawasan Celaket atau Claket. Karena semakin lama semakin terkenal, banyak yang kemudian menggunakan nama yang sama. 

Karena hal tersebutlah, warung puthu milik Soepijah ini kemudian memiliki hak paten dan beralih nama menjadi Puthu Lanang pada tahun 2003. Dengan adanya hak paten ini, kemudian tidak ada lagi yang mengaku cabang dari Warung Puthu Lanang. 

Hingga saat ini, Puthu Lanang hanya ada di Malang. Ini karena menurut Siswoyo, penerus Puthu Lanang, jika di Malang, kualitas dan cita rasa puthu bisa terjaga dengan baik. 

Istimewanya Puthu Lanang

puthu lanang malang

1 porsi puthu lanang malang dan cenil. cr, GMaps/Sarjunas Mukodir

Jika kamu pernah mencicipi puthu ayu, rasa dari Puthu Lanang sebenarnya tak jauh berbeda. Terbuat dari tepung beras, kelapa dan isian gula jawa merah lalu diletakkan di potongan bambu mungil dan dikukus sekitar 3-5 menit.

Puthu Malang ini memiliki warnanya yang hijau terlihat menarik mata. Apalagi ketika melihat lelehan gula jawa yang keluar dari puthu, terlihat sungguh menggiurkan.  Rasa yang manis bercampur dengan gurihnya taburan kelapa akan membuat kamu ingin terus mencoba. 

Selain puthu, Puthu Lanang Malang juga menjual makanan tradisional lainnya, seperti lupis, klepon dan cenil. Makanan-makanan tersebut memiliki cita rasa manis gurih apalagi ada taburan parutan kelapa di atasnya. 

Saking ramainya, per hari terjual sekitar 600-700 porsi kue yang terbuat dari 100 buah kelapa dan tepung sekitar 40-50 kg. Bahkan, saat libur panjang, kuliner malang ini bisa terjual lebih dari itu. 

Harga dan Lokasi Puthu Lanang Malang

Lokasi jualan Warung Puthu Lanang masih tidak berubah sejak awal, yaitu  di gang yang ada di Jl. Agung Saprapto No. 73, RT.03, Samaan, Klojen, Malang (Cek di Google Maps).

Kuliner tradisional Malang ini buka dari jam 17.30-22.00 WIB setiap harinya. Jadi, kalau kamu sudah capek keliling malang dengan paket wisata Malang, kamu bisa mampir ke sini.

Sebaiknya datang sebelum pukul 21.00 WIB karena biasanya sudah habis dalam kurun waktu 3,5 jam saja. 

Untuk harganya sendiri, cukup terjangkau. Per porsi sekitar Rp15.000. Sedangkan kalau kamu memesan versi gabungan dan diletakkan di tempah dengan harga yang cukup terjangkau, sekitar Rp150.000-Rp500.000. 

Khusus untuk jajanan tumpeng, kamu juga akan mendapatkan jajanan seperti lupis, klepon, gatot, tiwul dan bledus dan ini hanya untuk pesanan. Jadi, kalau kamu jajan di Puthu Lanang saat malam hari, kamu hanya bisa membeli puthu dan jajanan lainnya. 

Tertarik untuk ke sini?

Biar kamu gampang buat kulineran di Malang, ada sewa mobil Nagantour yang bisa jadi opsi. Apalagi ada harga dengan penawaran menarik yang bisa kamu dapatkan jika kamu menghubungi Nagantour sekarang. 

Jadi, siap buat mencicipi Puthu Lanang dan kulineran di Malang? 

5/5 - (1 vote)