Jika Anda berkunjung ke Semarang, ada salah satu museum yang sangat menarik yaitu Museum Ranggawarsita. Saat memasuki Semarang dari Jakarta, khususnya di Bundaran Kalibanteng, Anda akan melewati bangunan berbentuk joglo. Gedung ini adalah Museum Ranggawarsita dan bisa Anda kunjungi bersama keluarga, saat seperti ini tidak ada salahnya Anda rental mobil murah Semarang dari Nagantour.
Museum ini berada tidak jauh dari Bandara Ahmad Yani Semarang. Museum Ranggawarsita merupakan museum dengan koleksi benda bersejarah terlengkap di Jawa Tengah. Keberadaan Museum Ranggawarsita sebagai destinasi wisata dan sarana pendidikan.
Museum terbesar di Semarang ini menawarkan koleksi lebih dari 50.000 item. Wisata Museum Ranggawarsita Jawa Tengah dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang yang dapat dinikmati pengunjung.
Fasilitas tersebut meliputi empat gedung pameran permanen yang masing-masing setinggi dua lantai dan satu ruang koleksi emas.
Museum Ranggawarsita Semarang juga memiliki sembilan ruang pameran atau galeri:
1. Gedung A: Galeri Geologi (lantai 1)
Gunungan Blumbangan
Replika Gunung Blumbangan dirancang oleh Raden Patah pada abad ke-15.
Gunungan menggambarkan alam semesta, manusia, dan lingkungannya.
Beragam lukisan dipamerkan, antara lain galaksi, proses terbentuknya planet, atmosfer bumi, bahkan koleksi benda luar angkasa berupa meteorit.
Koleksi Geologika dan Geografika
Kontennya meliputi diagram skala waktu geologi, gambar 3D stalaktit dan stalagmit, serta formasi batuan Karangsambung-Kebumen, kawasan eksplorasi batuan terbesar di Asia Tenggara.
Koleksi Ekologika
Beragam diorama ekosistem, koleksi satwa yang diawetkan, dan foto-foto lingkungan alam Jawa Tengah yang terkenal dipamerkan.
2. Gedung A: Galeri Fosil (lantai 2)
Kelompok Paleobotani
Isinya meliputi kumpulan fosil kayu Sangiran yang terbentuk akibat proses mineralisasi yaitu penyerapan mineral (silikat) ke dalam struktur/pori-pori kayu, serta ilustrasi bentuk tumbuhan purba.
Koleksi Paleontologi
Fosil-fosil seperti kerang laut, gajah purba, dan kerbau purba, serta ilustrasi hewan purba, juga dipamerkan.
Kelompok Paleontologi
Ada beberapa kumpulan fragmen tulang fosil spesies manusia purba Pithecanthropus erectus (manusia kera tegak).
3. Gedung B : Reruntuhan Peradaban Hindu-Budha (lantai 1 dan 2)
Kebudayaan yang lahir di bawah pengaruh agama Hindu dan Budha di India disebut peradaban klasik.
Peradaban ini muncul secara bertahap mulai abad ke-1 Masehi.
Hal ini juga membawa tiga perubahan besar pada masyarakat lokal. Yaitu persepsi terhadap ajaran Hindu dan Budha, sistem monarki, dan bentuk tulisan.
Oleh karena itu, grup yang ditampilkan adalah:
Pemandangan miniatur candi Borobudur, Prambanan dan Kalasan.
Replika patung Tukmas dan Cangal.
Arca dan replikanya, Lingga Yoni, Kala Makara. Arca Ganesha di Sawit, Boyolali sangat sempurna dari segi seni.
Koleksi yang berkaitan dengan kehidupan keagamaan, antara lain lonceng perunggu, kendi, lonceng, dan cermin.
Barang sehari-hari seperti lampu gantung, mangkuk, pot, nampan, dan bentuk koin.
4. Gedung B: Gedung Koleksi Peninggalan dari Beragam Zaman serta Peradaban (Lantai II)
Zaman Batu
Peradaban serpih, batu berupa bejana portabel, kapak besar (cangkul), tunas berundak, menhir, dan arc, telah menyebar ke berbagai daerah.
Zaman Perunggu
Suatu bentuk alat ritual keagamaan (kapak corong) atau alat yang digunakan dalam ritual pemanggilan hujan, seperti nakara.
Peradaban Polinesia
Disebut peradaban Polinesia karena meninggalkan berbagai pola budaya yang khas dari budaya Polinesia. Patung Ganesha serupa ini ditemukan di Desa Jalatiga, Kecamatan Doro, Pekalongan.
Era yang dipengaruhi Islam
Pesisir utara Jawa Tengah (Tegal, Pekalongan, Semarang, Demak, Kudus, Jepara, Lembang, dan Lasem) merupakan salah satu wilayah utama pengaruh Islam di Indonesia.
Koleksinya berupa fragmen seni dekoratif, replika kaligrafi Arab karya R. M. Sosrokartno, serta miniatur Masjid Sunan Kudus dan Masjid Agung Demak.
Monumen Kolonial
Meriam pertahanan, pedang militer, lonceng, jangkar kapal, dll ditemukan di Tegal dan Brebes.
5. Gedung C : Pameran Sejarah Perjuangan Bersenjata (lantai 1)
Koleksi wisata Museum Ranggawarsita semarang ini terbagi menjadi dua bagian, yakni set dan diorama masa perjuangan fisik dan diplomasi.
Terdapat diorama pertempuran lima hari di Semarang, diorama peristiwa Palagan Ambarawa, dan diorama para pejuang dan kepulangan mereka ke Yogyakarta.
6. Gedung C : Pameran Koleksi Teknologi dan Kerajinan Tradisional (lantai 2 museum ranggawarsita)
Ruangan ini terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain ruang teknologi hidup, ruang teknologi industri dan transportasi, ruang teknologi kerajinan, dan perumahan.
7. Gedung D: Galeri Pengembangan (lantai 1)
Galeri-galeri Museum Ranggawarsita dikategorikan menjadi Ruang Pengembangan, Ruang Numismatik dan Lambang, Ruang Tradisi Nusantara, Ruang Wirausaha, dan Ruang Hibah.
8. Ruang D: Galeri Seni (lantai 2)
Galeri seni memamerkan koleksi karya seni dan perlengkapannya yang terbagi dalam (1) seni pertunjukan dan (2) seni pertunjukan/seni musik.
Kesenian wayang ditampilkan di ruang pertunjukan seni.
Wayang merupakan kesenian asli Indonesia yang mengalami perubahan bentuk dan fungsi dalam perkembangannya.
Ada puluhan jenis boneka berbeda yang dipamerkan, dan dua jenis boneka lainnya adalah wayang kayu dan wayang modern.
Koleksi lain yang ada di ruang seni pertunjukan adalah pertunjukan Wayang Purwa dan Wayang Orang.
Wayang Orang merupakan gabungan seni drama, seni tari, dan seni gamelan (musik). Kerap mengungkit kisah Ramayana dan Mahabharata.
Dalang bertindak sebagai narator dan konduktor, dengan masing-masing karakter memberikan dialog.
Ruang Seni Pertunjukan dan Seni Musik menampilkan beberapa bentuk pertunjukan kesenian rakyat seperti Kuda Lumping, Palungan, dan Nini Tok, serta banyak gambar pendukung seni pertunjukan tersebut.
9. Ruang E: Pameran Koleksi Emas
Ini adalah ruangan tambahan Museum Ranggawarsita tempat koleksi emas dipajang. Grup dibagi menjadi empat kategori.
Benda-benda yang diperuntukkan untuk upacara keagamaan, uang logam, panel prasasti, arca, keris, mangkuk.
Lokasi dan Harga Tiket Masuk Museum Ranggawarsita Semarang
Sebagian koleksinya dipajang di ruang pameran utama, ruang karantina, lobi gedung, dan laboratorium pengelola koleksi, sedangkan sebagian lagi disimpan di gudang.
Museum Semarang yang terletak di Jalan Abdurahman Saleh ini tercatat sebagai museum terlengkap di Semarang, dengan koleksi sejarah, alam, arkeologi, budaya, perkembangan zaman, dan wawasan nusantara.
Nama museum ini diambil dari nama penyair Indonesia Ranggawarsita yang terkenal dalam bidang filsafat dan kebudayaan. Museum Semarang ini menempati area seluas 1,8 hektar dan buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 16:00 WIB.
Lokasi Museum Ranggawarsita sangatlah strategis, sekitar 3 km dari Tugumuda. Itu juga dapat diakses dengan transportasi umum atau pribadi. Museum merupakan aset pelayanan publik di bidang pelestarian budaya, sarana pendidikan dan rekreasi.
Pembangunan museum semarang pertama kali dimulai pada tahun 1975 melalui Proyek Museum dan Rehabilitasi Jawa Tengah. Kemudian resmi dibuka untuk umum pada bulan Juli 1989 oleh Dr. Fuad Hassan. Alamat lengkap Museum Rangawarsita Semarang terletak di Jalan Abdurahman. Saleh, No. 1 Kalibanteng Kulon, Semarang Jawa Tengah.
Kunjungi museum bersejarah Semarang ini bersama teman, sahabat, dan orang terkasih Anda.
Jika anda ingin mengunjungi lebih banyak tempat wisata di Semarang tanpa ribet, maka tidak ada salahnya anda memilih tour Semarang murah dari Nagantour. Paket wisata mencakup segalanya mulai dari akomodasi hingga reservasi untuk liburan Anda, bahkan menawarkan beragam sewa bus Semarang murah untuk kenyamanan Anda.
Leave A Comment